Batik Ecoprint karya siswa-siswi SDN 01 Klegen Kota Madiun

 

Siswa siswi Kelas 4 SDN 01 Klegen Kota Madiun dengan menerapkan kurikulum merdeka Membuat Batik Ecoprint dengan judul "Menggabungkan Seni dan Kreativitas".

 


Pendahuluan:

Batik merupakan warisan asli budaya Indonesia yang memiliki nilai artistik dan historis yang tinggi. Proses pembuatan batik biasanya melibatkan pewarnaan menggunakan zat kimia yang dapat berdampak negatif pada pencemran lingkungan. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul tren baru dalam dunia batik yang dikenal sebagai "batik ecoprint". Batik ecoprint menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan, menggabungkan seni dan kreativitas dalam satu kesatuan. Di tingkat pendidikan dasar, siswa SDN 01 Klegen mulai diajarkan tentang teknik batik ecoprint untuk mengenalkan mereka pada seni tradisional yang ramah lingkungan.

Pengenalan Batik Ecoprint:

Batik ecoprint adalah teknik batik yang menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan akar-akaran untuk menciptakan pola dan warna pada kain. Proses ini melibatkan transfer pewarnaan dari tumbuhan secara langsung ke kain dengan bantuan panas dan tekanan. Batik ecoprint merupakan alternatif yang berkelanjutan dan bebas dari bahan kimia berbahaya yang biasanya digunakan dalam pewarnaan batik konvensional.

Proses Pembuatan Batik Ecoprint:

1. Persiapan Kain: Siswa memulai dengan mempersiapkan kain yang akan digunakan sebagai media untuk mencetak motif. Kain yang umum digunakan adalah kain katun atau sutra yang memiliki daya serap yang baik.

2. Pengumpulan Bahan Alami: Siswa diajarkan untuk mengumpulkan daun, bunga, dan akar-akaran yang akan digunakan sebagai pewarna alami. Mereka dapat mencari bahan-bahan ini di sekitar lingkungan sekolah atau rumah.

3. Penempelan Bahan Alami: Siswa menempelkan bahan alami yang sudah dikumpulkan ke permukaan kain. Mereka dapat meletakkan daun dan bunga secara acak atau mengatur motif tertentu sesuai kreativitas mereka.

4. Pembungkusan dan Pemanasan: Setelah bahan alami ditempelkan, kain tersebut dibungkus dengan kain lain atau daun pisang agar motif tetap menempel. Kemudian, kain dibungkus kembali dengan kain tambahan dan dikukus atau dipanaskan dengan menggunakan alat khusus untuk membantu pewarnaan.

5. Pengeringan dan Penyelesaian: Setelah proses pemanasan, kain dianggap telah selesai. Siswa melepaskan bahan alami dari kain dan menggantinya dengan bahan alami baru untuk menciptakan motif dan pola yang berbeda.

Keuntungan Batik Ecoprint dalam Pembelajaran Siswa SD:

1. Pendidikan Lingkungan: Mengajarkan siswa tentang bahan-bahan alami yang dapat digunakan sebagai pewarna dan bagaimana menghargai lingkungan sekitar mereka.

2. Pengenalan Budaya Lokal: Siswa dapat belajar tentang seni dan budaya Indonesia melalui batik ecoprint yang merupakan warisan budaya yang kaya.

3. Kreativitas dan Ekspresi Diri: Siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan kreativitas dan ekspresi diri mereka melalui menciptakan motif dan pola unik menggunakan bahan alami.

4. Kesadaran Keberlanjutan: Mengajarkan siswa tentang pentingnya menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari serta mendorong mereka untuk berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Kesimpulan:

Pengenalan batik ecoprint dalam pembelajaran siswa SD dapat menjadi langkah awal yang baik untuk menggabungkan seni dan keberlanjutan dalam pendidikan. Selain memperkenalkan seni tradisional Indonesia kepada generasi muda, siswa juga belajar tentang pentingnya menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan. Dengan demikian, mereka dapat menjadi agen perubahan yang berkelanjutan dalam menjaga kelestarian budaya dan lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INOVASI "MISTERI SELADA" SDN 01 KLEGEN